The Slider

Best Seller

Cari Blog Ini

Senin, 20 Oktober 2014

thumbnail

Tips Ibu Hamil: Tanda-tanda Persalinan

Setiap kehamilan adalah istimewa. Untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman semua ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya paling sedikit empat kali. Ibu hamil beserta keluarganya harus mampu mengenali tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya kehamilan. Mereka harus memiliki rencana persalinan dan pencegahan komplikasi untuk mendapatkan pelayanan serta pertolongan tenaga kesehatan.
Tips Ibu Hamil: Tanda-tanda Persalinan

Ketika kehidupan ibu muda mulai aktif, mereka memerlukan informasi tentang kehamilan dan risiko penyakit menular seksual, termasuk HIV. Mereka hendaknya mampu mengenal gejala awal kehamilan. Bila ternyata hamil, mereka harus dibantu untuk mendapatkan perawatan kehamilan sejak awal kehamilan dari petugas kesehatan terlatih. Ia harus belajar juga tentang tahap-tahap kehamilan yang normal dan bagaimana cara merawat kesehatan diri sendiri serta bayinya selama hamil, selain mengetahui pula tanda bahaya kehamilan.

Ibu hamil sekurang-kurangnya melakukan empat kali kunjungan pemeriksaan kehamilan kepada petugas kesehatan terlatih. Pemeriksaan kehamilan yang pertama harus dilakukan sesegera mungkin. Sebaiknya dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan kedua pada trimester kedua dan dua kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

Untuk menjamin sebuah kehamilan aman dan sehat, seorang petugas kesehatan terlatih harus :
  • Memberikan informasi tentang berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh seorang ibu hamil.
  • Memeriksa tekanan darah yang dapat membahayakan ibu dan anak.
  • Menimbang berat badan.
  • Memeriksa anemia dan memberikan suplemen tablet tambah darah serta memastikan bahwa ibu tersebut mengerti tentang pentingnya mengkonsumsi suplemen tersebut, dan menjelaskan tentang akibat samping yang biasanya terjadi termasuk sulit buang air besar dan mual.
  • Memeriksakan kemungkinan rabun senja untuk memastikan apakah ibu memerlukan pengobatan vitamin A dan jika perlu berikan vitamin A untuk melindungi ibu dan meningkatkan perkembangan kesehatan janin.
  • Menilai status imunisasi tetanus ibu dan berikan jumlah dosis yang diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi baru lahirnya.
  • Menganjurkan semua ibu hamil hanya menggunakan garam beryodium dalam menyiapkan makanan untuk melindungi anak mereka agar tidak cacat fisik, mental dan tidak pula terserang gondok.
  • Menganjurkan semua ibu hamil lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, dan lebih banyak istirahat dari biasanya.
  • Di daerah endemis malaria, berikan tablet antimalaria dan anjurkan untuk menggunakan kelambu berinsektisida.
  • Memberikan obat cacing jika diperlukan sejak trimester kedua untuk mengurangi kasus berat badan bayi rendah.
  • Menyiapkan kedua orang tua bagi pengalaman melahirkan dan merawat bayi baru lahir. Berikan saran kepada ibunya untuk menyusui dan merawat diri mereka sendiri, serta berikan pula petunjuk kepada si ayah tentang bagaimana ia bisa membantu.
  • Memberikan saran kepada ibu hamil dan keluarganya tentang di mana akan melahirkan dan bagaimana mendapatkan pertolongan jika terjadi komplikasi sebelum, selama atau sesudah melahirkan.
  • Menyiapkan rujukan jika diperlukan bagi berbagai kelompok masyarakat yang hendak menyediakan bantuan dan melindungi ibu hamil yang mengalami kekerasan.
  • Memberikan saran untuk menghindarkan diri dari penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks termasuk HIV.
  • Memeriksa infeksi selama kehamilan, terutama infeksi saluran air kemih dan penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks, termasuk HIV dan mengobatinya dengan pengobatan yang tepat.
  • Melakukan pemeriksaan laboratorium (Hb dan air seni).
  • Menyiapkan test HIV secara sukarela dan rahasia serta layanan konseling.
Ibu hamil yang menderita HIV positif harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang bagaimana mengurangi risiko penularan infeksi kepada bayinya selama kehamilan, melahirkan dan menyusui serta bagaimana merawat diri dan bayinya. Ibu hamil yang mengira dirinya terkena infeksi HIV harus dibantu untuk mendapatkan test dan konseling. Demikian pula calon ayahnya harus dites dan mendapatkan konseling. (lihat bab. tentang HIV untuk informasi lebih lanjut).

Setiap ibu hamil dan keluarganya perlu tahu bahwa kehamilan dan pengasuhan anak memiliki berbagai risiko. Mereka harus mampu mengenal berbagai tanda peringatannya.
Secara umum dianjurkan, ibu sebaiknya melahirkan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, karena kejadian penyulit persalinan tidak dapat diramalkan. Bagi beberapa ibu, hal ini lebih penting karena kemungkinan komplikasi akan meningkat, jika mereka :

  • Berusia di bawah 18 tahun atau di atas usia 35 tahun.
  • Telah melahirkan kurang dari dua tahun yang lalu.
  • Telah beberapa kali melahirkan prematur atau memiliki bayi kurang dari 2,5 kg saat lahir.
  • Memiliki pengalaman persalinan dengan penyulit atau melahirkan dengan bedah perut sectio caesarea.
  • Memiliki riwayat keracunan kehamilan.
  • Memiliki pengalaman keguguran atau bayi lahir mati.
  • Tinggi badan ibu kurang dari 1,45 meter.
  • Berberat badan kurang dari 38 kilogram.
  • Menderita HIV atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks.
Ibu hamil harus dibantu untuk mengenali tanda-tanda kelahiran dan tahu kapan harus mencari pertolongan dari penolong melahirkan mahir yang mampu membantu persalinan.

Tanda-tanda kelahiran, meliputi beberapa hal berikut ini:
  • Perut mulas secara teratur.
  • Mulasnya sering dan lama.
  • Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
  • Keluar air ketuban dari jalan lahir.
Tanda–tanda bahaya pada kehamilan meliputi:
  • Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
  • Bengkak di tungkai, kaki, tangan atau wajah disertai nyeri kepala dan atau kejang.
  • Demam atau panas tinggi.
  • Air ketuban keluar sebelum waktunya.
  • Gerakan bayi di kandungan berkurang atau tidak bergerak.
  • Muntah terus.
  • Tidak mau makan.

Selama kunjungan pemeriksaan kehamilan, ibu hamil dan anggota keluarganya harus mendapatkan dukungan untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan komplikasi dengan menyusun rencana yang meliputi beberapa hal pokok sebagai berikut:
  • Di mana ibu akan melahirkan dan akan dirujuk ke mana jika terjadi komplikasi.
  • Siapa yang akan mendampingi ibu.
  • Bagaimana caranya si ibu agar sampai di tempat tujuan.
  • Barang-barang yang akan diperlukan untuk ibu dan bayinya.
  • Berapa biaya yang diperlukan dan bagaimana biaya tersebut bisa terkumpul
  • Siapa yang akan membantu keluarganya pada saat ibu tidak di rumah.
  • Siapa yang akan menjadi donor darah, jika diperlukan.
Karena kondisi dapat berubah, rencana persalinan dan kemungkinan komplikasi harus diperbaharui setiap melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Rencana perawatan darurat jika terjadi komplikasi harus mencantumkan lokasi klinik bersalin terdekat, atau rumah sakit dan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memungkinkan si ibu tiba di lokasi tujuan setiap saat, baik siang atau malam hari.

Semua ibu hamil harus mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan ketika mereka akan melahirkan. Hal ini menjadi lebih penting terutama apabila si ibu dan keluarganya sadar bahwa proses kelahiran akan sulit. Dalam beberapa kasus, di mana jarak dan risiko kelahiran yang sudah diperkirakan merupakan faktor yang harus diperhitungkan, maka sebaiknya si calon ibu pindah ke tempat yang lebih dekat dengan klinik atau rumah sakit yang dipilih, agar pada waktunya mendapatkan pelayanan.
Petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat perlu memberikan perhatian khusus kepada remaja hamil karena mereka memiliki risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi dan dalam beberapa kasus mereka mungkin tidak bisa mempengaruhi keluarga untuk mendapatkan dukungan atau meminta bantuan.

Semoga bermanfaat.

Info Produk Herbal Halal BPOM, silahkan hubungi:
WA: 085710299177
LINE: @TQH3001H
http://www.AnindhaShop.com

Yuk gabung dengan Channel Telegram Info Kesehatan & Kecantikan: https://t.me/InfoKesehatanKeluarga

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

recent

recentposts

Arsip Blog